Minggu, 01 Februari 2009

hujan terus euy.......


Dah beberapa hari langkap ujan mulu! BT! Mata air jadi keruh dan hampir tiap hari bangun tidur gw benerin selang air yang kebawa banjir! Duh.....tapi g pa2lah langkapku tetap indah kok tambah indah malah karena diselimuti kabut. Tapi ga rugi juga gw bangun tiap pagi benerin selang krn gw bisa sambi liat orang mandi,gratis bo!!
Di temenggungan masih byk MCK yang kebuka seh jadi tiap orang lewat palagi nyusurin sungai pasti ada pemandangan yang mengasyikan...gw juga ga tau napa orang2 pada demen mandi di kali padahal selain kebuka juga ga enaklah jadi tontonan gratis!

Rabu, 31 Desember 2008

Tahun baruan di langkap cukup rame

Di langkap kali ini ga ada rencana acara tahun baruan coz sore malam tahun baru ujan gede,kebetulan q punya HP baru nokia 6120 yang kata orang diberi nama GROC,jadi kali ini q njajal hp baru wat chatingan yahoo pake aplikasi slick

Minggu, 28 Desember 2008

pertama

Langkap mungkin tidak akan pernah terlihat di peta manapun,tapi nama itu akan selalu ada dimanapun diriku berada. Didesa ini pertama kali aku menangis ketika keluar dari rahim bundaku,mulai belajar menyapa ayah bundaku dan mulai menginjakkan kakiku di bumi langkap ini. Desaku dikelilingi pegunungan yang indah,sungai2 yang jernih,mata air yang bening dan mejadi sumber kehidupan penduduk disekitarnya. Aku bahagia terlahir di desa ini,dengan penduduk yang ramah dan masih berfikir polos.

Kisah2 ku semua ada disini dari yang manis sampai yang sepahit buah mahoni. Cinta monyet sekaligus cinta pertamaku bersemayam disini,sahabat2ku yang cantik dan bawel juga ada di sini. Aku dan penduduk sekitar desa ini bermata pencaharian sebagai petani dan petani penggarap,hidup mereka boleh dibilang di bawah garis kemiskinan tapi kami tidak pernah mengeluh,kami tetap berjuang untuk hidup lebih layak demi masa depan kami. Tak pernah terlintaspun dalam pikiran kami untuk meminta belas kasih dari orang2 borju yang mungkin uang mereka biasa buat beli kepala kami,kami selalu berprinsip hidup dan mati kami ada di tangan kami dan bukan ditangan siapa2.

Kami memang masyarakat miskin yang bersahaja tapi kami punya punya prinsip dan prinsip kami adalah harga mati. saat2 paling menyakitkan bagi kami tidak bisa panen karena padi kami diserang hama tikus ataupun ketika musim kemarau dan kami tidak bisa mendapatkan air untuk sawah2 kami. Saat itulah kami merasa hidup ini tidak adil kenapa harus kami yang menerima nasib seperti ini yang jelas untuk sekedar barnafas saja sudah sangat susah. Tapi kami tidak berputus asa kami tetap bangkit dan kembali berfikir logis bahwa ini takdir kami dan harus kami rubah walau dengan air mata. Ya,terlalu sering air mata ini keluar karena rasa sakit yang tidak akan pernah ada orang yang mau ikut merasakannya. Ya Tuhan andai hidup kami dapat sedikit lebih naik menjadi layak,mungkin kami akan bahagia karena kami akan lebih banyak tersenyum daripada menangis......